BETETULAK adalah salah satu Tradisi Adat Sasak yang konon sudah ada sejak masuknya Islam di Lombok yang dibawa oleh Sunan Perapen pada masa berjayanya Kerajaan Selaparang.
Tradisi ini hanya dilaksanakan di beberapa tempat saja oleh warga setempat, seperti di Kerekok (dusun tua) Kelurahan Rembiga. Kerekok adalah salah satu pedukuhan tua yang ada di Kelurahan Rembiga yang menjadi tempat bermukim salah satu dari 6 orang santry Sunan Perapen. Tempat lainya adalah di Desa Pengadangan Kecamatan Peringgasela dan beberapa tempat lainnya termasuk di Pedalaman Marang Desa Kotaraja Kecamatan Sikur Lombok Timur.
Betetulak Pedalaman Marang - Kotaraja.
Kegiatan ritual "betetulak" yang dilakukan oleh warga setempat (Pedalaman Marang Utara Desa Kotaraja) biasanya dilaksanakan setiap satu Suro atau 1 Muharam (Tahun Hijriyah) tapi bisa juga dilakukan pada saat datangnya musibah atau pun bala bencana. Ritual ini sebelumnya sempat vakum beberapa tahun lamanya, namun mengingat Pandemi COVID-19 yang saat ini melanda membuat para tokoh (Pengelengsir) dan Pemuda untuk mengelar kembali tradisi "betetulak" dengan melibatkan Tokoh Agama, Tokoh Adat Desa Kotaraja.
Tradisi "betetulak" atau disebut juga "tolak bele" adalah Kearifan Lokal yang digelar dalam rangka memohon kepada Tuhan agar dijauhkan dari bala' atau bencana.
Pada prosesi "betetulak" berdasarkan makna yang terkandung di dalamnya "kembali kepada Allah" dengan melakukan do'a bersama, do'a-do'a keselamatan serta shalawat yang dipimpin oleh Tuan Guru atau Kiyai. Setelah do'a bersama dilanjutkan dengan acara makan bersama yang dalam sasak disebut "begibung".
Peran Tokoh Agama
Dalam pelaksanaan Tradisi Adat Sasak "betetulak" tidak lepas dari peran Tokoh Agama yang dalam hal ini sebagai Penasihat. Begitu halnya dengan Bapak Tuan Guru H. Muslihin dalam hal ini beliau memberi saran dan do'a-do'a yang baik (do'a memohon agar terhindar dari bencana) menyesuaikan kondisi dunia pada saat ini.
Peran Tokoh Adat dan Tokoh Masyarakat
Peran Aktif para Tokoh Adat dan Tokoh Masyarakat (Pengelengsir) dalam pergelaran acara ini adalah sebagai penasihat dan juga sebagai pembawa informasi tentang dasar, asal usul serta tata cara pelaksanaan berdasarkan apa yang mereka terima dan laksanakan secara turun temurun yang tentunya tidak menyimpang dari ajaran Agama Islam.
Peran Tokoh Pemuda
Seperti yang kita ketahui Pemuda adalah salah satu Tokoh yang sangat menentukan kualitas dari suatu wilayah. Termasuk di dalamnya menjaga kelestarian Budaya Adat Lokal, salah satunya Tradisi Adat Sasak "betetulak". Peranan Pemuda di sini tentunya menggali dan mengangkat kembali Kearifan Lokal yang kita miliki.
.
No comments:
Post a Comment